Edisi Ramadhan ke-3


10 Hikmah Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan


10 Hikmah Melaksanakan Ibadah Puasa Ramadhan — Ibadah puasa Ramadhan memiliki banyak keutamaan, dan diantara keutamaan tersebut sebagian besar manfaat/hikmahnya merupakan untuk diri kita sendiri.
hikmah puasa
Hikmah berpuasa yang kita dapatkan ini tentunya berkaitan erat dengan amalan puasa yang kita jalani dan tentunya amalan pada puasa ramadhan bukanlah hanya menahan makan dan minum saja, melainkan juga menjalankan amalan ibadah Ramadhan lainnya, seperti bersedekah, Itikaf, Silaturahmi, Menghindari diri  dari yang haram, dan banyak lagi.
Maka dari itu, agar lebih termotivasi dalam menyempurnakan puasa tahun 2013 ini, kami sajikan untuk Anda 10 hikmah melaksanaka ibadah puasa Ramadhan yang dikutip dari berbagai sumber, selamat menyimak.
  1. Melatih Disiplin Waktu — Untuk menghasilkan puasa yang tetap fit dan kuat di siang hari, maka tubuh memerlukan istirahat yang cukup, hal ini membuat kita tidur lebih teratur demi lancarnya puasa. Bangun untuk makan sahur dipagi hari juga melatih kebiasaan untuk bangun lebih pagi untuk mendapatkan rejeki (makanan).
  2. Keseimbangan dalam Hidup — Pada hakikatnya kita adalah hamba Allah yang diperintahkan untuk beribadah. Namun sayang hanya karena hal duniawi seperti pekerjaan, hawa nafsu dan lain-lain kita sering melupakan kewajiban kita. Pada bulan puasa ini kita terlatih untuk kembali mengingat dan melaksanakan seluruh kewajiban tersebut dengan imbalan pahala yang dilipatgandakan.
  3. Mempererat Silaturahmi — Dalam Islam ada persaudaraan sesama muslim, akan tampak jelas jika berada dibulan Ramadhan, Orang memberikan tajil perbukaan puasa gratis. Sholat bersama di masjid, memberi ilmu islam dan banyak ilmu Islam di setiap ceramah dan diskusi keagamaan yang dilaksanakan di Masjid.
  4. Lebih Perduli Pada Sesama — Dalam Islam ada persauda

Edisi Ramadhan ke-2

Masuk Shubuh dalam Keadaan Junub, Sahkah Puasanya?


Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Pembahasan yang kami angkat pada kesempatan kali ini adalah mengenai permasalahan suami istri di bulan Ramadhan. Mungkin ini terlihat “saru” (kurang sopan) untuk dibahas, tetapi kami menilai ini adalah pembahasan yang penting. Tidak sedikit yang belum mengetahuinya. Jadi kami mohon maaf, jika bahasan ini terlihat kurang sopan.
Kita ketahui bersama bahwa di siang hari ketika berpuasa, suami istri dilarang berhubungan badan. Kesempatan yang ada hanya di malam hari. Jika di malam hari berhubungan, tentu saja ada kewajiban untuk mandi junub terserah ketika itu keluar mani ataukah tidak. Ketika kemaluan si pria telah masuk pada kemaluan si wanita, maka tetap mandi wajib sebagaimana pernah kami jelaskan di sini. Jika malam hari terasa dingin, maka tentu saja berat untuk mandi di malam hari. Biasanya pasangan tadi menundanya hingga ingin melaksanakan shalat shubuh. Ketika mereka ingin shalat shubuh, barulah mereka mandi junub. Padahal kita tahu bersama bahwa waktu menahan diri dari berbagai pembatal adalah mulai dari terbit fajar shubuh hingga terbenamnya matahari sebagaimana keterangan di sini. Masalahnya apakah puasa tetap sah jika baru mandi setelah masuk Shubuh? Artinya ia masuk Shubuh, masih dalam keadaan junub.
Sebagai jawaban cukup kita melihat dalil-dalil berikut.
Allah Ta’ala berfirman,
أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَى نِسَائِكُمْ هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ عَلِمَ اللَّهُ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُونَ أَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ فَالْآَنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ
Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma’af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam.” (QS. Al Baqarah: 187). Dalam ayat ini dijelaskan bahwa Allah masih membolehkan berhubungan badan antara suami istri sampai terbit fajar Shubuh. Walaupun ketika masuk Shubuh, masih dalam keadaan junub, ia tetap boleh berpuasa ketika itu. Yang penting, ia berhenti berhubungan badan sebelum masuk waktu Shubuh.[1]
Dari ‘Aisyah dan Ummu Salamah radhiyallahu ‘anhuma, mereka berkata,
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يُدْرِكُهُ الْفَجْرُ وَهُوَ جُنُبٌ مِنْ أَهْلِهِ ، ثُمَّ يَغْتَسِلُ وَيَصُومُ
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendapati waktu fajar (waktu Shubuh) dalam keadaan junub karena bersetubuh dengan istrinya, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi dan tetap berpuasa.[2]
Istri tercinta Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata,
قَدْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُدْرِكُهُ الْفَجْرُ فِى رَمَضَانَ وَهُوَ جُنُبٌ مِنْ غَيْرِ حُلُمٍ فَيَغْتَسِلُ وَيَصُومُ.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menjumpai waktu fajar di bulan Ramadhan dalam keadaan junub bukan karena mimpi basah, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi dan tetap berpuasa.[3]
Al Qurthubi rahimahullah mengatakan, “Dalam hadits ini terdapat dua faedah. Pertama, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyetubuhi istrinya di bulan Ramadhan (di malam hari, saat tidak puasa, pen), lantas beliau menunda mandinya hingga setelah terbit fajar. Ini menunjukkan bolehnya menunda mandi junub seperti itu. Kedua, beliau dalam keadaan junub karena jima’ (berhubungan badan dengan istrinya). Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah pernah ihtilam (mimpi basah). Mimpi basah hanyalah dari setan, sedangkan beliau sendiri adalah orang yang ma’shum (terjaga dari kesalahan).”[4]
An Nawawi rahimahullah mengatakan, “Jika seseorang berhubungan dengan istrinya sebelum Shubuh dan ketika masuk Shubuh, ia masih dalam keadaan junub, maka ia masih boleh melakukan puasa. Karena Allah ‘azza wa jalla mengizinkan mubasyaroh (mencumbu istri) hingga terbit fajar, lalu perintahkan untuk berpuasa, maka ini menunjukkan bahwa boleh saja seseorang yang hendak berpuasa masuk shubuh dalam keadaan junub.”[5]
Dalam Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah disebutkan, “Puasa tetap sah apabila seseorang menemui waktu Shubuh dalam keadaan junub dan belum mandi.”[6]
Jika sudah diketahui bahwa apabila seseorang masuk waktu Shubuh dalam keadaan junub, puasanya tetap sah,  ada suatu catatan yang perlu diperhatikan. Orang tersebut tentulah harus menyegerakan mandi. Terutama untuk laki-laki, ia harus menyegerakan mandi junub agar bisa ikut shalat Shubuh jama’ah di masjid karena memang laki-laki wajib untuk berjama’ah sebagaimana dijelaskan di sini. Sedangkan wanita, ia boleh menunda mandinya, asalkan ia tetap shalat Shubuh sebelum matahari terbit. Demikian penjelasan dari Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahullah yang pernah kami terangkan di sini.
Semoga sajian singkat ini bermanfaat. Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.

Edisi Ramadhan Ke-1

Siapa yang diwajibkan Berpuasa????

Alhamdulillah.
Diwajibkan berpuasa kepada seseorang yang memenuhi lima syarat:
Pertama: Muslim
Kedua: Mukallaf (orang yang terkena kewajiban melakukan ibadah)
Ketiga: Mampu (menjalankan) puasa
Keempat: Menetap di suatu tempat (tidak bepergian)
Kelima: Tidak memiliki penghalang.
Kelima persyaratan ini, kalau ada pada seseorang, maka dia wajib berpuasa.
Maka dianggap tidak memenuhi syarat pertama jika dia kafir, maka dia tidak ada kewajiban berpuasa dan tidak sah (kalau dia berpuasa). Jika dia masuk Islam, tidak diperintah untuk mengqada (mengganti) puasanya.
Dalilnya adalah firman Allah:
( وما منعهم أن تُقبل منهم نفقاتهم إلا أنهم كفروا بالله وبرسوله ولا يأتون

Ramadhan 1436 H / 2015 M



Kementerian Agama Republik Indonesia
Jadwal Imsakiyah 1436 H/2015 M
Propinsi : JAWA BARAT                Daerah : KOTA BANDUNG

Tanggal
Imsak
Subuh
Terbit
Dzuha
Dzuhur
Ashar
Maghrib
Isya
1 Ramadan 1436 H
04:27
04:37
05:56
06:24
11:53
15:14
17:45
18:59
2 Ramadan 1436 H
04:27
04:37
05:56
06:25
11:54
15:14
17:45
18:59
3 Ramadan 1436 H
04:27
04:37
05:57
06:25
11:54
15:14
17:45
19:00
4 Ramadan 1436 H
04:28
04:38
05:57
06:25
11:54
15:14
17:46
19:00
5 Ramadan 1436 H
04:28
04:38
05:57
06:25
11:54
15:15
17:46
19:00
6 Ramadan 1436 H
04:28
04:38
05:57
06:25
11:55
15:15
17:46
19:00
7 Ramadan 1436 H
04:28
04:38
05:57
06:26
11:55
15:15
17:46
19:00
8 Ramadan 1436 H
04:29
04:39
05:58
06:26
11:55
15:15
17:46
19:01
9 Ramadan 1436 H
04:29
04:39
05:58
06:26
11:55
15:16
17:47
19:01
10 Ramadan 1436 H
04:29
04:39
05:58
06:26
11:55
15:16
17:47
19:01
11 Ramadan 1436 H
04:29
04:39
05:58
06:26
11:56
15:16
17:47
19:01
12 Ramadan 1436 H
04:29
04:39
05:58
06:27
11:56
15:16
17:47
19:02
13 Ramadan 1436 H
04:30
04:40
05:59
06:27
11:56
15:16
17:48
19:02
14 Ramadan 1436 H
04:30
04:40
05:59
06:27
11:56
15:17
17:48
19:02
15 Ramadan 1436 H
04:30
04:40
05:59
06:27
11:56
15:17
17:48
19:02
16 Ramadan 1436 H
04:30
04:40
05:59
06:27
11:57
15:17
17:48
19:02
17 Ramadan 1436 H
04:30
04:40
05:59
06:27
11:57
15:17
17:48
19:02
18 Ramadan 1436 H
04:31
04:41
05:59
06:27
11:57
15:18
17:49
19:03
19 Ramadan 1436 H
04:31
04:41
05:59
06:27
11:57
15:18
17:49
19:03
20 Ramadan 1436 H
04:31
04:41
05:59
06:28
11:57
15:18
17:49
19:03
21 Ramadan 1436 H
04:31
04:41
06:00
06:28
11:57
15:18
17:49
19:03
22 Ramadan 1436 H
04:31
04:41
06:00
06:28
11:58
15:18
17:50
19:03
23 Ramadan 1436 H
04:31
04:41
06:00
06:28
11:58
15:18
17:50
19:03
24 Ramadan 1436 H
04:32
04:42
06:00
06:28
11:58
15:19
17:50
19:04
25 Ramadan 1436 H
04:32
04:42
06:00
06:28
11:58
15:19
17:50
19:04
26 Ramadan 1436 H
04:32
04:42
06:00
06:28
11:58
15:19
17:50
19:04
27 Ramadan 1436 H
04:32
04:42
06:00
06:28
11:58
15:19
17:51
19:04
28 Ramadan 1436 H
04:32
04:42
06:00
06:28
11:58
15:19
17:51
19:04
29 Ramadan 1436 H
04:32
04:42
06:00
06:28
11:58
15:19
17:51
19:04

Puasa Ramadhan 1436 H / 2015 M akan datang segera datang. Untuk melengkapi ibadah Anda selama bulan puasa tahun ini, berikut adalah jadwal Imsakiyah Ramadhan tahun 2015 yang bersumber dari Kementerian Agama Republik Indonesia. Jadwal Imsakiyah di bawah ini berlaku untuk wilayah Kota Bandung Jawa Barat.