“Ya Alloh, jadikanlah didalam hatiku cahaya. Di dalam ucapanku cahaya. Jadikanlah didalam pendengaranku cahaya. Jadikanlah pada penglihatanku cahaya. Jadikanlah dari belakangku cahaya dan dari depanku cahaya. Jadikanlah dari atasku cahaya, dari bawahku cahaya. Ya alloh berikanlah kepadaku cahaya dan jadikanlah aku cahaya”
Cahaya itu yang akan menerangi jiwa. Jiwa yang bercahaya pasti akan merasakan kebahagiaan dan ketenangan. Itulah inti kehidupan yang sering dilupakan manusia. Mungkin oleh kita juga. Kita banyak yang mencari-cari suplai kebahagiaan dari sumber yang tidak memiliki kebahagian yang member ketenangan. Kita sering mengagantungkan kebahagiaan dari keadaan dan kondisi yang sebenarnya tidak menyusupkan kebahagian yang menentramkan hati.
Orang yang telah benar-benar melakukan
hakikat penghambaan (ubudiyah), akan melihat perbuatannya dari kaca mata riya. Melihat keadaan dirinya dengan mata curiga. Melihat perkataanya dengan mata tuduhan.
hakikat penghambaan (ubudiyah), akan melihat perbuatannya dari kaca mata riya. Melihat keadaan dirinya dengan mata curiga. Melihat perkataanya dengan mata tuduhan.
Kondisi seperti itu muncul karena semakin besarnya tuntutan kesempurnaan dalam diri seseorang. “semakin tinggi tuntutan dalam hatimu, maka semakin kecillah kamu memandang dirimu sendiri.” Dan akan semakin mahal harga yang harus ditunaikan untuk memperoleh tuntutan hatimu itu.
Kita pasti ingin hidup bahagia, jauh dari kesulitan dan kesedihan. Tak ada masalah yang memberatkan. Pasti kita semua ingin bahagia, dan kebahagiaan hidup yang sejatiitu, hanya bisa dicapai melalui Kedekatan diri kepada Alloh, melalui amal-amal ibadah dan keshalihan. Hanya itu jalannya.
No comments:
Post a Comment
Silahkan komentari apa yang telah anda baca...
..... SEMOGA BERMANFAAT .....