"Satu, Dua Senyuman"

Kemarin dia memberiku satu senyuman..
Hari ini dia memberiku dua senyuman..
Esok hari Ku yakin dia akan memberiku lebih banyak senyuman
dibandingkan dengan hari ini dan kemarin..
Setiap kali mataku melihat, senyumanlah yang ku dapat,
Kehangatan yang ku peroleh, tidak satu celahpun dia lewatkan agar wajahku tidak membentuk huruf "V" terbalik..

Tak ku pungkiri angin positif mengalir deras dari hulu ke hilir,
dari ujung kepala sampai ujung kaki, ketika aku bersamanya..

Namun...



Terkadang menyeruak sakit yang muncul dari dalam, dengan beribu pertanyaan yang tak kunjung ada jawabnya..
Akankah ia bersusah hati setelah kemarin satu senyuman, ia berikan untukKu?
Akankah ia gundah setelah hari ini dua senyuman, ia berikan untukKu?
Akankah ia gulana setelah ia berikan senyuman, senyuman selanjutnya untukku..

Ingin tangan ini membalikkan sosoknya yang mulai beranjak membelakangiku mengikuti terbenamnya sang mentari
Tak ada hal lain, selain agar senyum itu tak hilang dari pelupuk mata.

Namun..
Aku selalu hanya terdiam...hanya dapat memendam...
Tentang keinginan yang cukup lama tersimpan..
Aku hanya disini menatapmu dari kejauhan..

Memilikimu hanya sebatas impian..
Berdampingan denganmu hanya sebatas harapan..
Namun harapan itu akan selalu Ku genggam..
Ku simpan sebagai kenangan yang tak pernah padam..

Dalam pekatnya malam..
Dalam cerahnya pagi..
Dalam teriknya siang..
Satu, Dua Senyummu akan selalu menari-nari di alam bawah sadarKu..

Akan tiba saatnya, dimana aku tak bisa menatap senyum hangat itu lagi, namun..
Doa-doa pengharapan slalu aku panjatkan..
Agar Yang Maha Penyayang slalu menenangkanku..
seperti halnya DIA menenangkanKu melalui..
Satu, Dua senyum yang dianugrahkanNYA..